Hiraeth
(n) a home sickness for a home you can’t return to, or that never was.
Saat hujan turun lalu ingin pulang. ke tempat yang justru bukan
berlindung dari hujan, melainkan merasakan curahnya dengan penuh
kekhidmatan.mungkin ditengah hutan, dibawah dedaunan yang penuh
dengan suara alam. Atau ditepi danau, ditengah pulau, dibawah halaman
rumah kayu yang disana kita habiskan waktu dan
tenggelam dalam lamunan.
Ketika terjebak dalam suatu hiraeth lama, rindu tak sampai yang terus memunculkan dirinya dalam jebakan kesendirian.
Sebentar, bukankah katanya rumah itu tempat dimana hati berlabuh, bukan? kalau
begitu bagaimana jika kita labuhkan saja hati kita disini? Bersama
semua angan dan lamunan yang pernah ada... dibawah rintik hujan dan
secangkir kopi yang bantu hangatkan pikiran kita. Sehingga saat nanti
kita ingin pulang, tungggu saja hari cerah jadi hujan. dan kita sudah
kembali pulang.
Lalu tentang kerinduan itu, tentu akan setiap
hari kita usahakan dan jangan lupa, serahkan sisanya pada Tuhan...
Tuhan sudah dengan sangat baik hati turunkan
hujan. Kalau hujan saja bisa diturunkan, apa sulitnya sekedar tempat
untuk pulang. Pasti Kau juga tidak akan tega biarkan kami terus kehujanan kan, Tuhan?