Wednesday, November 26, 2014

Mythomania ( kebohongan patologis )

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand dupré.

Kalau disimak, apapun bentuk dan caranya, besar atau kecilnya, yang namanya kebohongan tetaplah kebohongan.

Mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan untuk menipu/mengelabui orang lain, dan juga untuk membantu dirinya sendiri mempercayai/meyakini kebohongannya sendiri. Agak sedikit berbeda dengan definisi beberapa sumber, karena menurut saya yang namanya berbohong itu untuk mengelabuhi seseorang.

Terkadang seorang mythomaniac tidak sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang berbohong. Ia tidak mampu membedakan antara 'kenyataan' yg berasal dari imaginasinya dan kenyataan yang sebenarnya. Kebohongan-kebohongan yang dilakukan olehnya cenderung 'di luar' kesadaran, yang artinya adalah dia tidak tahu/tidak sadar bhw orang lain akan merasa terganggu dengan kebohongannya, karena yang terpenting baginya adalah mendapat pengakuan oleh sekelilingnya, pengakuan terhadap 'kenyataan' yang ingin ia wujudkan demi melarikan dirinya dari kenyataan sebenarnya yang tidak mau ia terima, dengan tanpa rasa menderita.













Sementara definisi lengkap dari kebohongan patologis adalah :
"Pathological lying is falsification entirely disproportionate to any discernible end in view, may be extensive and very complicated, and may manifest over a period of years or even a lifetime."

Jadi kebohongan patologis itu merupakan suatu kebohongan yang dapat melebar dan menjadi sangat rumit untuk waktu yang sangat lama bahkan bisa sepanjang hidup si pembohong.

Ciri-ciri atau tanda-tanda pembohong patologis adalah :

1. Suka membesar besarkan sesuatu
2. Selalu menimpali bahwa dirinya lebih baik dari apapun yang kita ceritakan
3. Menciptakan realitas sendiri untuk dirinya
4. Karena mereka tidak menghargai kejujuran, mereka juga tidak menghargai kepercayaan
5. Bisa jadi seorang hypochondriac juga yaitu orang yang selalu merasa sakit (di buat-buat) ingin diperhatikan
6. Sering kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya
7. Bisa berbohong hanya untuk suatu hal sepele
8. Selalu membesar besarkan setiap kalimat
9. Bisa merubah rubah cerita setiap saat.
10. Sangat defensif ketika dipertanyakan pernyataanya
11. Sangat percaya apa yang dikatakannya benar padahal jelas tidak benar buat orang lain
12. Berbohong ketika sebenarnya sangat mudah untuk menceritakan kebenaran
13. Berbohong untuk mendapat simpati dan terlihat baik
14. Selalu mendapat nilai baik pada pandangan pertama tapi selanjutnya tidak dapat dipercaya
15. Memiliki Gangguan kepribadian
16. Jago memanipulasi
17. Ketahuan bohong berkali kali
18. Tidak pernah mengakui kebohongan
19. Menganggap dirinya legenda

Tulisan di atas dikutip sebahagian dari "http://my.opera.com/rryudo/blog/show.dml/8794071". Sangat memprihatinkan memang orang yg menderita penyakit psikologis seperti ini. Sepintas lalu orang seperti ini sehat, namun realitas sesungguhnya jiwanya sakit. Kasihan apabila penderita penyakit ini dibiarkan.

Bagi orang yang tidak biasa berbohong, bila suatu waktu dia terpaksa melakukannya, tentu ada satu bahasa tubuh yang ketara. Yaitu dia lebih sering mengerakkan badannya, seolah terasa pegal dan sedikit gemetar sampai gemetar yang disertai tergagap.

Berbohong berarti melawan "bahasa kalbu" sebagai bisikan dari hati nurani.

Hati nurani adalah sebuah "alat" yang menyebabkan Anda bisa berhubungan dengan semua daya dan merupakan penghubung antara pikiran dan intelegensi abadi diri Anda. (Dikopi dari blog Lianny Hendranata)

Semoga bermanfaat!!!

Wednesday, November 12, 2014

Self Acceptance




Postingan kali ini adalah tentang self acceptance, dimana kalimat ini cukup terkenal bagi orang-orang yang berpikiran modern...he2...

Banyak pakar psikologi yang berkeyakinan bahwa perilaku kita merupakan wujud dari citra diri kita.
Siapakah kita dalam keyakinan diri sendiri merupakan sumber bagi standar nilai keyakinan dan perilaku kita.


Noun1.self acceptance - an acceptance of yourself as you are, warts and all
toleration, sufferance, acceptance - a disposition to tolerate or accept people or situations;


Self-acceptance involves self-understanding, a realistic, albeit subjective, awareness of one's strengths and weaknesses. It results in an individual's feeling about himself that he is of "unique worth".


Persepsi kita tentang diri kita seringkali tidak sama dengan kenyataan adanya diri yang sebenarnya. Penglihatan tentang diri kita hanyalah merupakan rumusan, definisi atau versi subjektif pribadi kito tentang diri kita sendiri. 

Penglihatan itu dapat sesuai atau tidak sesuatu dengan kenyataan diri kita yang sesungguhnya. Demikian juga, gambaran diri yang kita miliki tentang diri kita seringkali tidak sesuai dengan gambaran orang lain atau masyarakat tentang diri kita. Sebab, di hadapan orang lain atau masyarakat kita seringkali berusaha menyembunyikan atau menutupi segi-segi tertentu dari diri kita untuk menciptakan kesan yang lebih baik.  


Masalahnya, pernahkah kita mengetahui atau bahkan menguji kesaqihan penilaian kita atas diri sendiri?
Benarkah kita adalah seperti yang selama ini kita gambarkan tentang diri sendiri??









Tuesday, November 4, 2014

Good is different



Never forget that only dead fish swim with the stream. #malcolm mudgeride
Hanya ikan mati yg mengikuti arus air mengalir....


Kalimat di atas cukup menarik, dan rasanya layak berada di postingan kali ini…
Kita harus menjadi ikan yang hidup, ikan yang melawan arus sungai. Arus sungai itu adalah gambaran dunia yang terus mengalir. memilih melakukan sesutu yang berbeda sehingga yang berbeda itu dilihat orang dan menjadikannya sebagai suatu hal yang unik yang dapat menghasilkan sesuatu.

Dalam implementasi keseharian kita banyak hal baru, dan banyak pengaruh, kondisi lingkungan yang semakin buruk pun menjadi salah satu hal negatif yang tidak dapat kita hindari tetapi harusnya kita cegah. Kembali, bayangkan kita adalah seekor ikan yang sedang berenang di sungai. Arus sungai sendiri adalah dunia yang kian hari dapat saja mempengaruhi kita menjadi pribadi yang buruk. Ikan yang tidak dapat bertahan dalam arus sungai yang keras mungkin akan terbawa dan hanyut mengikut arus sungai dan bagi ikan yang sudah mati akan semakin cepat mereka hanyut. 

Kita yang digambarkan sebagai ikan harus bertahan dalam dunia ini. Bergaul adalah hal yang menyenangkan. Bergaul juga membuat kita mengenal banyak orang tetapi bergaul pun memiliki batasan yang bukan orang lain tentukan tetapi diri kita sendiri. Kita harus memandang dan berpikir bagaimana kita dapat bergaul dengan baik tetapi juga dapat menjaga diri kita sehingga kita tidak terpengaruh terhadap hal-hal yang negatif.

Semuanya tergantung dari kita, jadi sebelum kita terlalu jauh melangkah, analisalah apa yang kita lakukan dan hadapi saat ini, jika baik dan positif maka lakukanlah yang terbaik dan jika tidak bahkan merusak diri kita kembalilah karena begitu banyak hal-hal positif yang telah menunggu kita dan menanti untuk kita kerjakan.

Wednesday, October 29, 2014

Mana Kapten....!!!!

Mana Ombaknya?
Mana Badainya?
Mana Petualanganya?

Sang nahkoda pun bertanya-tanya, kemana perginya angin yang senantiasa membawa kapal ini berpetualang menerjang ombak dan badai?

Tidak ada jawaban yang terngiang, Hanya ada udara kering kerontang dan layar lusuh tidak berkembang.
Kapal mengambang. Terlalu tenang.

Bendera tidak berkibar, kapten!

Thursday, July 17, 2014

Untitled


I forgot how good it feels to blog.
I also forgot when was the first time I started blogging, but back then the reason why I wanted to blog is because I talk to much I just need to let everything out.

I used to be writing literally everything that I'm thinking about, may it sounds stupid at its best, but at least I enjoy the process of telling my stories.

I think before I write, and I reread before I publish. A few times to make myself believe I don't look stupid.

What I didn't realized is I look sad, and gloomy.

Pathetic, but relieving.
At least I can be honest to myself.

Other than that, well. I was trying to talk about myself more and how I'm doing right now but I can't seem to make up the right sentences to describe things that are going on right now. But to put it simply, I'm a mess.

Everything. And I mean literally everything, is a mess right now.
These days whenever I'm alone in my room and about to sleep, I will always think of how much I've left some nice and good people in my life, wasted so many opportunities along the way.
I barely have anyone right now and it doesn't feel good at all.

I'm alone.
Basically.

I don't know what else to say.
I just wish things can go better.
Because I'm almost at my limit.






Saturday, April 5, 2014

When your best wasn't good enough

 


I'm sick of trying my hardest but get nothing, even only an appreciation, in return.
I'm sick of getting treated like this.
Sometimes relented and apologized it was better than explaining things to people who do not want to understand
Enjoy the little things, because one day you may look back and discover they were the big things.